a

Sebenarnya, Apa Manfaat Pacaran ?

Sebenarnya, Apa Manfaat Pacaran ? - Hallo sahabat Video dan Kisah Inspirasi, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Sebenarnya, Apa Manfaat Pacaran ?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Fakta Islam, Artikel Fiqih, Artikel Halal Haram, Artikel Maksiat, Artikel Pernikahan, Artikel remaja, Artikel Tausiah Keluarga, Artikel Wanita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Cahaya Tausiah - Hemmm..saya yakin kalian semua tidak asing lagi mendengar kata pacaran. Saya juga yakin hampir semua orang dulunya pernah pacaran tapi ada yang beda aja caranya, yaitu ada yang bilang gaya pacaran secara Islami dan gaya pacaran anak gaul... masi ingat kata guru SMU ku dulu GAUL (Gaya Ular).. hem.. jadi inget zaman SMU nich.



http://ngulik.co/wp-content/uploads/2013/11/gambar-kartun-romantis-pacaran-1024x640.jpg

Afwan ya saya mau cerita sedikit, dulu sebelum diriku tahu kalau di dalam Islam itu tidak ada kata pacaran sebelum Nikah dilarang. Dulu sih mengatas namakan pacaran secara Islami yaitu tidak duduk dekat bareng, saling bagi ilmu dan memberi support katanya sich biar nambah semangat belajar dan tidak gaul jika tidak punya pacar, sebenarnya dari dulu diriku emang tidak mau pacaran berhubung dulu sering dimainin teman2 karna tidak punya pacar ya jadi kepaksa deh pacaran juga akhirnya, tapi jangan salah dulu kita tidak separah anak zaman sekarang lho masi dalam batas kewajaran, karna Alhamdulillah dulu pacarku orangnya baik, ilmu tentang agama juga sedikit paham karena keluaran dari pesantren jadi dia tidak berani macem-macem dengan diriku dan selalu perhatian …hemm  dia ketua OSIS lagi ....siapa sih yang tidak suka dengan ketua OSIS?

Awalnya sih seneng banget tapi mungkin banyak godaanya dan bosan juga kali ya gaya pacarannya beda dengan orang lain, masak kita duduk aja jauh sampai-sampai ada temen yang bilang di sekolah koq pacaranya duduknya jauhnya 1 meter, ya kita nanggapinya biasa-biasa aja karena kita tau kagak boleh duduk dekat-dekat karna takut ma dosa, seingatku dulu waktu SMU pacarannya lamanya cuma 6 bulan itupun cuma 3 bulan yang akur-akurnya sisanya banyaklah ribut kecil akibat ya adalah masalah kecil yg akhirnya putus deh.

Hemm... setelah itu kami jadi berjauhan, ya jadinya kita musuhan, kalau ketemu kayak tidak kenal aja, padahal dulu kita teman baik gara2 kejadian itu kita jadi berjauhan. Rasanya tidak enak banget musuhan, ya stelah pikir2 dari pada gini mendingan saling memaafkan kesalahan masing-masing tapi tidak harus balikan lagi.

Setelah itu kita naik kelas 3 SMU, diriku IPA dan dia IPS, jadi pisah walaupun dulu juga tidak pernah satu kelas. Dari kejadian itu maka aku putusin untuk tidak mau pacaran lagi, ya berhubung masi SMU, masi aja kemakan omongan teman dan komitmen belum mantep bener nih.

Hemm... entar kalian bosan bacanya jika diceritain semua.. Tapi Alhamdulillah banyak ibrohnya di balik kejadian itu sehingga memberi suatu pengalaman agar tidak mengulangi lagi. Ya yang lalu biarlah berlalu.

Terus ketika masuk perguruan tinggi uda ada niat untuk tidak mau pacaran lagi, karena uda pakai Jilbab, ya sedikit ada perubahanlah. Diriku kenal dengan seseorang sebut aja Mr. X, berhubung dia pinter bahasa inggris dan saya ambil jurusan Bahasa Inggris jadi belum bisa bener kebetulan. Kata sepupuku ada salam tu dari sih X, dia guru bahasa Inggris, kesalahanku dulu tidak mikir-mikir lagi ambil keputusan. Dia telepon dan cerita sedikit tanpa sadar diriku bilang "kak ajarin bahasa Inggris ya, kakak kan pintar," diriku tidak menyadari kalau tu orang punya niat tersendiri. Mungkin dulu masi lugunya.. hemm jadi memang menganggap dia sebagai kakak sendiri, jadi diriku nyantai aja ketika dia ke rumah bawa buku sambil ngajarin diriku.

Tak lama dari situ dia ungkapin perasaannya, jadi diriku jadi serba salah karena jika ditolak dia akan jauhi diriku dan jika diterima aku tak mau pacaran. Ya berhubung uda banyak hutang budi ya jadi mau tak mau aku harus pikir dua kali. Sebenarnya dulu diriku uda tau kalau tu orang memiliki kebiasaan jelek yang tidak aku suka, maka dari itu untuk menerima dia, dia harus memenuhi 15 persyaratan yang isi di dalamnya harus mengubah sifat buruknya dan berjanji akan jadi lebih baik lagi. Harapan aku agar dia tidak bisa memenuhi syaratku itu biar tidak jadian denganku, dengan konsekuensi jika satu saja yang dilanggar kita jadi adek kakak lagi. Belum nyampe 1 minggu jadian saya bertanya dengan Guru mentoring ku di Al ISLAM 1, tentang hukumnya pacaran, terus kami ditanya ama mbak siti ,yang pertanyaanyaan

1. Apasih arti Cinta?

2. Apa Manfaat dari pacaran?

Jujur diriku pribadi tidak bisa menjawabnya, dan ada beberapa temanku yang bilang pacar itu tempat saling berbagi, curhat dan bla... bla... ampe aku tersenyum sendiri. Dari situ kita di kasi pengarahan, trus waktu itu alasan diriku bilang kepada mbak Siti bagaimana kalau kita pacarannya secara Islami, tidak bersentuhan, terus saling tukar ilmu, dan menasehat dll, tidak seperti kebanyakakan orang pacaran yang zaman sekarang yang seperti suami istri, bagaimana dengan kita yang tidak ngapa-ngapain apa masih tidak boleh?

Dengan sabarnya dia menyadarkan diriku dengan pertanyaan apa sih untungnya pacaran dan apa juga kerugian buat kita para muslimah. Jujur sampai sekarang masi teringat nasehat itu. Oke di saat awal kita bahagia seneng banget rasanya dunia seakan miliknya berdua, sehingga orang lain yang ada di sekelilingnya tidak diperhatikan lagi. Terus apakah pacaran itu banyak mudoratnya atau kebaikannya, dan saya jawab aja banyak buruknya, dan dia menjelaskan bentuk apapun pacaran itu tetap saja itu bisa membuka peluang zina yaitu, zina mata, hati, lisan, dan yang parah lagi melakukan hubungan seperti suami istri. Astaghfirullah jangan sampai itu terjadi dengan kita sungguh Zina itu dosa yang sangat besar.

Dan kami disuruh merenungkan apa kerugian para muslimah:

1. Banyak waktu terbuang cuma untuk mikirin dia, sedang dimana, bersama siapa sedang berbuat apa.. hemmm kayak lagu aja, tapi bener loh.. itu bisa menggangu ibadah kita jadi ketika sholat tidak khusuk deh, coba waktu memikirkan sih Doi digunain untuk berzikir, ibadah yang lainnya Subhanallah Alangkah banyak pahala yang kita peroleh.

2. Itu bisa membuka peluang untuk berbuat zina apalagi cuma berdua doank dan di tengahnya ada setan yg selalu berbisik kepada kemaksiatan. Jika iman tidak kuat maka merugilah orang tersebut.

3. Apakah anda yakin dia setia pada kita, sehingga kita rela menunggu dia. padahal di belakang dia lagi bersama pacarnya yg lain.

4. Afwan kebanyakan jika seorang wanita hatinya telah didapatkan oleh seorang laki-laki dia akan rela melakukan apapun sampai2 rela kehormatanyanya diambil. Padahal itu orang belum tentu jadi suaminya. siapa yang rugi kalau bukan WANITA, kalau laki-laki enak bisa menghilangkan jejak sedangkan wanita akan membawa Aib seumur hidup.

5. Dia akan mencoreng nama baik keluarga

6. Jika cowoknya melarikan diri siapa yang rugi kembali lagi kepda WANITA

7. Meskipun kita selama pacaran tidak melakukan apapun yang dilarang Agama, tidak bisa menutup kemungkinan dia bisa bilang yang macem-macem dengan orang-orang kalau sih A... sudah bla... bla... oleh diriku kata si cowok. Btw Afwan maaf banget jika ada yang tersinggung, karena saya yakin tidak semua cowok kayak gitu, tapi untuk para wanita haruslah tetap berhati-hati.

8. Jika memang benar yang dikatakan laki-laki itu kepada orang tentang mantan pacarnya, yakin seorang cowok akan pikir 2X kali untuk menikahi atau mendekati wanita tersebut…Karena wanita itu, maaf, bisa dikatakan uda tidak tersegel lagi atau bias dibilang uda second… Coba pikir Siapa yang ruginya kalo bukan WANITA.

9. Adalagi cuma gara-gara cinta yg tidak kesampaian jadi bunuh diri, sungguh bodoh orang tersebut rela membuang nyawa yg sangat berharga cuma untuk seseorang yang tidak layak untuk dikorbankan… nauzubillah

10. Kita akan malu menghadap suami kita nanti karena jika kita tidak bisa mempertahankan kehormatan seorang wanita, sebuah mahkota kebanggaan seorang bagi wanita muslimah. Yang berhak menerima itu semua hanya suami kita yang halal buat kita, bukan yang haram.

11. Ingat Allah Maha tau apa yang kita lakukan, kelak apa yang kita lakukan semuanya akan kita pertanggung jawabkan diakherat sana, Apakah pantas ketika Allah bertanya kepada kita nanti kenapa engkau tidak bisa menjga kehormatanMu dan engkau akan menjawab karena atas nama CINTA yg belum syar'i untuk mu, sungguh jika demikian kita akan termasuk orang-orang yang merugi. Dll.

Setelah tau itu semua ya diriku cerita aja ama tu orang di saat belajar bahasa inggris, dia cuma bisa tertawa, sambil malu. Ya makanya semuanya diakhiri karena diriku takut kepada Allah dan tidak mau membuat Dia cemburu

Ya Alhamdulillah semenjak kejadian itu saya banyak banget dapat hikmahnya, ternyata semua yg dikatakan mbak Siti yg bimbing kami itu terbukti setelah beberpa bulan ternyata dia bilang ke orang-orang yg bukan2.. semoga Allah mengampuni dosanya, atas Fitnah yang telah ia sampaikan kepada Orang2. Cuma satu membuat hati ini tenang karena Allah Maha tau siapa yang benar dan salah dan akhirnya terbongkar deh siapa yg salah. Setelah itu hatiku sangat sangat lega banget walaupun sangat sempat benci dengan tu orang.

Afwan ya saudara/i ku, maaf jika ceritanya kepanjangan, setidaknya bisa kita jadikan sebagai renungan, bahwa tidak ada kata pacaran sebelum MENIKAH, meskipun kita mengatas namakan pacaran secara ISLAMI, tetap aja pacaran itu membuka peluang untuk ZINA. Jadi jaga diri kita baik-baik terutama untuk kaum muslimah, jaga Mahkota kita baik-baik dan berikanlah kepada orang yang tepat yaitu sudah halal untuk dirimu dan dirinya. (sumber: cintaislami.com)

Semoga Allah selalu meberikan hidayah kepada kita semua. Aamiin

Masukan email untuk update Gratis Materi dan Ilmu Islam.

close
//