a

Astaghfirullah.. Berniat Tidak Melunasi Hutang = Mencuri ?

Astaghfirullah.. Berniat Tidak Melunasi Hutang = Mencuri ? - Hallo sahabat Video dan Kisah Inspirasi, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Astaghfirullah.. Berniat Tidak Melunasi Hutang = Mencuri ?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Halal Haram, Artikel Ikhlas, Artikel Rezeki, Artikel Tausiah Keluarga, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Cahaya Tausiah - Pernahkah mendengar pernyataan bahwa Orang yang Berniat Tidak Membayar Utang Sama dengan Pencuri? Tidak main-main, pernyataan ini disabdakan oleh Rasulullah shalallaahu 'alaihi wassalam, oleh sebab itulah kita perlu amat sangat memperhatikan hal yang satu ini:

ilustrasi by google

“Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.” (HR. Ibnu Majah no. 2410. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shohih)

Na'udzubillah min dzalik. Semoga Allah menjauhkan kita dari perilaku yang menganggap remeh harta orang lain seperti itu. Hadits lainnya yang senada dengan hadits di atas semakin memperkuat bahwa kita tak boleh mengambil harta orang lain kalau tidak ingin mendapat kemurkaan Allah: “Barangsiapa yang mengambil harta manusia, dengan niat ingin menghancurkannya, maka Allah juga akan menghancurkan dirinya.” (HR. Bukhari no. 18 dan Ibnu Majah no. 2411).

Berikut ini beberapa alasan mengapa kita harus berniat membayar seluruh utang kita sekalipun jumlahnya sangat fantastis dan terasa tidak mungkin untuk terlunasi:

1. Allah akan membantu orang yang berniat melunaskan utangnya


Selama kita masih berniat membayar utang yang dimiliki, Allah akan membantu kita membukakan pintu-pintu rezeki untuk mencapainya.
“Allah akan bersama (memberi pertolongan pada) orang yang berhutang (yang ingin melunasi hutangnya) sampai dia melunasi hutang tersebut selama hutang tersebut bukanlah sesuatu yang dilarang oleh Allah.” (HR. Ibnu Majah no. 2400. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih)

2. Orang yang tepat waktu dalam membayar utang adalah salah satu ciri orang terbaik


Akhlak seseorang bisa tercermin dalam caranya membayar utang. Apakah ia seorang pendusta, jujur, ataukah ia orang yang bisa menghargai orang lain atau tidak.
“Sesungguhnya yang paling di antara kalian adalah yang paling baik dalam membayar hutang.” (HR. Bukhari no. 2393)

3. Bahkan orang yang mati syahid sekalipun tidak akan diampuni dosa utangnya pada orang lain, meskipun Allah mengampuni semua dosa selain utang tersebut

Sahabat Beradab ketahuilah bahwa orang yang mati syahid sudah terjamin syurga selama ia ikhlas melakukannya untuk Allah. Sayangnya, jika ia memiliki utang, maka Allah takkan memaafkan dosa utang tersebut kecuali jika orang yang memberi utang sudah meridhoinya. Astaghfirullah, bagaimana dengan nasib kita jika seorang syuhada saja masih tergadai karena utangnya?
“Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali hutang.” (HR. Muslim no. 1886)

Sahabat, jangan sampai kita tergadai karena utang yang tidak terbayarkan. Mari kita azzamkan untuk melunaskan utang yang kita miliki, in syaa Allah akan ada kemudahan bagi orang-orang yang berniat baik. (sumber: ummi-online via beradab)

Masukan email untuk update Gratis Materi dan Ilmu Islam.

close
//