a

Jangan Menjawab “Ah” Ketika Diperintahkan Orangtua, Inilah Sebabnya

Jangan Menjawab “Ah” Ketika Diperintahkan Orangtua, Inilah Sebabnya - Hallo sahabat Video dan Kisah Inspirasi, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Jangan Menjawab “Ah” Ketika Diperintahkan Orangtua, Inilah Sebabnya, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Akhir Zaman, Artikel Kisah Islam, Artikel Tausiah Info, Artikel Tausiah Keluarga, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Cahaya Tausiah -  Berbakti kepada orang tua merupakan suatu kewajiban setiap anak. Kebahagiaan di dunia dan di akhirat akan diperolehnya jika berbakti pada orang tua. Ridha Allah SWT pun terletak pada ridha orang tua. Selain berbakti, kita juga mempunyai kewajiban lain terhadap orang tua, yakni mendengarkan perkatannya, nasihatnya, memberikan nafkah kepadanya apabila mereka telah tua dan kita sebagai anak dalam keadaan berkecukupan, mendoakannya, mengunjunginya, dan berbuat baik dalam perkataan maupun perbuatan.

http://cdn.klimg.com/dream.co.id/resources/news/2015/12/28/24846/664xauto-anak-tak-mirip-ayah-dan-ibu-ini-penjelasan-rasulullah-151228g.jpg

Sedangkan apabila mereka telah tiada, cara kita berbakti kepadanya adalah dengan senantiasa mendoakannya, membacakan Al-Quran, bersedekah untuknya dengan memberikan makanan pada orang yang membutuhkan, dan tetap menjalin silaturahmi dengan sahabat-sahabatnya.

ALLAH SWT berfirman pada QS. Al-Ahqaaf: 15’

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya.”

Firman Allah berkenaan mengucapkan “ah” pada orang tua, Jika salah seorang di antara kaduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil’,” (Al-Isra’: 23-24).

Ada sepenggal kisah dari zaman Rasulullah SAW. Pada suatu hari, ada seorang laki-laki datang pada Rasulullah SAW. Laki-laki itu bertanya, “Siapakah orang yang paling berhak untuk saya perlakukan dengan sebaik-baiknya?” Rasulullah SAW menjawab, “Ibumu”.

Laki-laki itu kembali bertanya, “Kemudian siapa lagi?” Rasulullah SAW menjawab, “Ibumu”.

Laki-laki itu kembali bertanya, “Kemudian siapa lagi?” Rasulullah SAW menjawab, “Ibumu”.Laki-laki itu kembali bertanya, “Kemudian siapa lagi?” Rasulullah menjawab, “Ayahmu”

Kemudian adapula kisah lain. Suatu hari, seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW. Ia meminta izin kepada beliau untuk berjihad. Kemudian Rasulullah SAW bertanya, “Apakah orang tuamu masih hidup?” orang itu menjawab, “Iya, keduanya masih hidup.” Rasulullah SAW berkata, “Mintalah izin kepada keduanya, kemudian barulah engkau dapat berjihad.”

Dari Ibnu Mas’ud diriwayatkan bahwa ia berkata, “Saya pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang pekerjaan apakah yang paling Allah sukai? Rasulullah SAW menjawab, ‘Shalat pada waktunya’.

Saya bertanya lagi, ‘Kemudian apa lagi?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Berbuat baik kepada kedua orang tua’. Lalu Saya bertanya lagi, ‘Kemudian apa lagi?’ Rasulullah menjawab, ‘Berjihad di jalan Allah’,” (sumber: islampos via beradab)

Masukan email untuk update Gratis Materi dan Ilmu Islam.

close
//