a

Kisah Mengharukan: Pengorbanan Ayah yang Bisu dan Tuli Untuk Putri Tercintanya

Kisah Mengharukan: Pengorbanan Ayah yang Bisu dan Tuli Untuk Putri Tercintanya - Hallo sahabat Video dan Kisah Inspirasi, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kisah Mengharukan: Pengorbanan Ayah yang Bisu dan Tuli Untuk Putri Tercintanya, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Kisah Islam, Artikel Renungan, Artikel Tausiah Info, Artikel Tausiah Keluarga, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Cahaya Tausiah -  Sebuah kisah yang inspiratif mungkin bisa mengingatkan kita akan pengorbanan dan cinta orang tua pada anaknya. Meskipun, terkadang seorang anak tidak menyadari akan keadaan orang tua yang selalu mengorbankan segala hal untuk kebahagiaan anaknya. Mungkin ada beberapa orang yang belum mengetahui akan kisah ini. Kisah ini sangatlah inspiratif dan dapat memberikan pelajaran bagi kehidupan kita. Seorang ayah pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya sama dengan sosok ayah dalam kisah ini.



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIiJCQsYEs0Uo7aRdjGuvNg_2OCuOCHVJmoQIAKWpbQvQF6ghGmR5K1D0c1fbFPzvwh0dTtO2ztapE8T6kFLcJSl7XKreZj-MjvEUf_icnoQ9qYvizCzgzp2IzFw1whapbH6_HcYYjIwI/s1600/Kisah+Mengharukan+Pengorbanan+Ayah+yang+Bisu+dan+Tuli+Untuk+Putrinya.jpg


Kisah Mengharukan Pengorbanan Ayah yang Bisu dan Tuli Untuk Putrinya

Begitu juga dengan kisah inspiratif yang dibuat oleh perusahaan asuransi dari Thailand ini. Kisah inspirasi pengorbanan ayah yang bisu dan tuli ini dituangkan dengan sebuah video yang bisa dilihat oleh siapa saja.

Video ini menceritakan betapa hebatnya sosok ayah yang bisu dan tuli dalam bekerja keras di terik panasnya matahari, hujan dan badai pun tidak dipedulikan oleh seorang ayah yang ingin memenuhi kebutuhan anaknya. Bahkan segala kebutuhannya sendiri tidak dihiraukan olehnya, dalam kantuk, lelah, malu dan sakit, ia terus berjuang untuk sang putri tercinta.

Ia melakukan semua itu dengan tulus tanpa mengharap suatu imbalan apapun. Hanya satu yang diinginkannya adalah anaknya memiliki pendidikan yang tinggi sehingga kehidupannya menjadi lebih baik lagi.

Saat sang putri masuk dalam sekolah yang termasuk favorit, ia tidak menemukan kebahagiaan sebagaimana teman-teman yang lain. Ia justru merasa sedih karena mendapatkan ejekan, celaan, dan hinaan karena memiliki ayah yang tidak normal.

Karena hal tersebut, sang putri pun merasa malu memiliki ayah yang bisu dan tuli. Keterbatasan yang ada pada sang ayah membuatnya menjadi minder di hadapan orang lain, termasuk teman-teman sekolah yang selalu mengejeknya.

Ejekan yang dilakukan teman-temannya ini bisa dengan berbagai bentuk, seperti menuliskan kata “Bapak bisu dan bodoh” pada sebuah kertas atau di papan tulis sekaligus.

Hal ini terjadi berulang dan setiap hari. Seperti halnya orang biasa, jika ia mendapatkan tekanan begitu kuat dan sering maka dapat menggoyahkan dirinya. Demikian juga dengan sang putri yang malu memiliki ayah tidak normal. Terkadang, ia bertanya mengapa ia harus memiliki ayah dengan keterbasan ini. Padahal ia menginginkan ayah yang normal seperti teman-teman yang lain.

Akibat ejekan dari teman-temannya ini, membuat sang putri mengakhiri hidupnya tepat di hari ulang tahunnya. Ia mengakhiri hidup dengan cara menyilet urat nadi di kamar mandi. Padahal pada hari itu juga, sang ayah telah menyiapkan sebuah momen indah untuk anaknya.

Berdasarkan kisah inspiratif kasih sayang seorang ayah tersebut, kita tahu betapa besarnya pengorbanan seorang ayah untuk anaknya. Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya, begitu juga dengan ayah dalam kisah ini. Meskipun dalam keterbatasan, sang ayah rela bekerja keras dari pagi sampai malam untuk memenuhi pendidikan tinggi sang anak. Dalam rasa malu dan ejekan orang lain pada bisu dan tulinya ini, ia tetap bekerja tanpa lelah. Namun, sang putri tidak tahu akan pengorbanan yang luar biasa ini. Ia tidak tahu jika sang ayah telah mengorbankan banyak hal untuk kebahagiaannya. Ia jutsru menyerah dengan ejekan orang lain.
 (sumber: kumpulanmisteri.com)

Masukan email untuk update Gratis Materi dan Ilmu Islam.

close
//